CLASSROOM MANAGEMENT
1.
Lingkungan
fisik dalam kelas
a. Pandangan,
suara, dan kenyamanan
Apa yang dilihat,
didengar dan dirasakan saat memasuki kelas akan mempengaruhi anak dalam proses
pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
·
Kelas harus rapi, bersih, dan tertata
rapi
·
Papan tulis dihapus
·
Kursi tersusun dengan rapi
·
Jika ruangan memiliki madding, maka
manfaatkan
·
Kelas bebas dari hal- hal yang meribut
·
Menggunakan sarana lain jika
memungkinkan
b. Penyusunan
tempat duduk
Jika
kursi itu hanya untuk satu orang, kita bias susun seperti semi circle, bentuk
U, lingkaran. Jika kelas itu cukup kecil, kita bias buat 1 lingkaran, jadi
siswa bisa melihat guru yang ada di depan. Jika mejanya itu untuk 2 orang atau
4 orang, kita bisa susun kursinya dalam 2 kolom dan 3 baris.
c. Penggunaan
papan tulis
Papan
tulis bisa memberikan masukan tambahan ketika mendengarkan guru dalam
menjelaskan kata-kata, gambar, grafik, dan chart. Coba untuk rapi dalam
menggunakan papan tulis, hapus sesering mungkin, papan yang kotor akan
membingungkan siswa.
d. Peralatan
Jika
kelas dilengkapi dengan peralatan sebagai media seperti projector, infocus,
pastikan ruangan memiliki peralatan, alat itu memadai untuk dipakai di kelas
dan semua siswa bisa melihat media tersebut. Pastikan anda sebagai guru bisa
menggunakannya. Jadi yakinkan bahwa :
·
Dalam kelas itu ada kontak lampu
·
Peralatannya sesuai dengan kenyamana
dalam local
·
Memiliki waktu yang cukup sebelum dan
setelah jam pelajaran berakir untuk membereskan serta mengembalikan peralatan
yang telah digunakan ke tempatnya
·
Mesin yang akan digunakan masih bekerja
dan masih layak untuk dipakai
·
Kamu dapat atau mengetahui cara
penggunaannya
·
Adanya peralatan pendukung. Jika
peralatan yang akan kamu gunakan terkendala karena suatu hal seperti listrik mati,
maka ada alternative lain yang dapat digunakan untuk melangsungkan proses
pembelajaran.
2.
The
sociophyschological dimention
A.
Mengatur
kelas dengan ukuran yang berbeda
Pengajaran 1 per 1
Seperti
kelas privat, contohnya untuk siswa bisnis/ mereka yang tidak bisa ikut jadwal
sekolah normal/ mereka yang lebih suka bekerja sendiri. Dalam metode ini, guru
akan lebih dekat dengan siswa, dan gurupun mudah menentukan metode untuk
mengajarnya.
Beberapa yang harus
diperhatikan :
·
Buat kesan yang baik
·
Persiapan yang matang
·
Harus fleksibel, peka
·
Biasakan kepada siswa
·
Dengar dan lihat
·
Beri panduan dan penjelasan
·
Jangan takut untuk bilang tidak
Kelas
yang luas
Jangan takut mengajar kelas yang
luas karena banyak keuntungan dan banyak interaksi yang akan terjadi. Kiat-kiat
sukses mengajar kelas yang luas :
·
Dikelompokkan
·
Susun aktifitas
·
Menggunakan cara berbeda untuk aktifitas
berbeda
·
Memberikan siswa tugas individu
·
Menggunakan siswa/ member siswa sebuah
tanggung jawab
·
Menggunakan pasangan kerja dan kelompok
kerja.
·
Gunakan paduan suara
·
Menggunakan ukuran /jumlah group untuk
keuntunganmu
B. Mengatur
dan mengelola kemampuan siswa yang berbeda
a.
Bekerja dengan konteks yang berbeda
Untuk mengajar siswa
yang berbeda kemampuan, guru harus memberikan materi yang berbeda terhadap
siswa yang satu dengan yang lainnya, dan memberikan pilihan / kesempatan pada
siswa dalam memilih topic apa yang ingin dia lakukan.
b.
Perbedaan sikap siswa
·
Berikan siswa tugas yang berbeda
·
Beri siswa peran yang berbeda
·
Member penghargaan bagi yang bisa
menyelesaikan pertama
·
Timbulkan keberanian siswa dalam
merespon
·
Identifikasi kelemahan siswa
c.
Beberapa sugesty dalam menghadapi
siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda
·
Jangan menyamaratakan penilaian pada
siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan mengklasifikasikan ia pada “
the good students and the bad students “
·
Kenali skill yang spesifik dan dan kemampuan diantara siswamu dalam kelas,
maksud nya dalam hal apakah siswa itu unggul , contoh : siswa A unggul dalam
reading, dan siswa B unggul dalam speaking, jadi guru bisa memberikan
teknik-teknik yang baik digunakan bagi siswa yang memiliki kemampuan berbeda
tersebut.
·
Tawarkan beberapa pilihan pada siswa tentang
teknik apa yang mereka sukai dalam proses pembelajaran.berikan siswa kesempatan
untuk memilih cara belajar apa yang ingin ia lakukan dan ia sukai.
·
Ambil keuntungan dari apapun pusat
pembelajarn yang telah disediakan oleh institusi tersebut. Contohnya pemanfaatan
laboratorium dan computer bagi siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda.
·
Instruksi, penjelasan, dan pembelajaran yang
diberikan guru dalam kelas juga dapat menjadi penolong dalam mengajar siswa
yang berbeda-beda kemampuan, seperti membaginya dalam kelompok kerja, dan lain
sebagainya.
Apa
yang dilakukan guru ?
·
Merespon siswa
·
Jangan terlalu memberikan perhatian
lebih pada siswa yang high level
·
Pengelompokan yang fleksibel
Realita
pengajaran siswa yang berbeda kemampuan
·
Tingkat untuk membedakan antara individu
tergantung pada kondisi fisik dimana pembelajaran terjadi
·
Ketika mempertimbangkan perbedaan, apa
yang mungkin dikerjakan/ tdk dikerjakan
·
Ada waktu ketika kita ingin mengajar
kelas yang luas
C.
Penciptaan
iklim yang positif dalam kelas
a.
Disiplin
Ada beberapa point yang
harus dipehatikan dalam masalah ini :
·
Belajar untuk lebih menyenangkan dengan
wewenang yang positif
·
Dapatkan respek dari siswa denagn
perlakuan mereka dan kejujurn
·
Tegas dan jelas pada siswa terhadap apa
yang diharapkan yang sesuai dengan tingkah laku dalam kelas
·
Tegas namun tetap penuh kehangatan dalam
menghadapi berbagai dugaan
·
Jika ada surat peringatan, teguran atau
bentuk lain pada tingkat kedisiplinan menjamin, lakukan dengan your best untuk
memelihara martabat pada siswa
·
Berusaha memecahkan masalah kedisiplinan
itu di luar jam kelas
·
Berusaha untuk mencari solusi dari
permasalahan yang sedang dihadapi daripada perlakuan yang kurang baik
b.
Establish
rapport
Rapport merupakan
hubungan atau sebagai koneksi pada apa tang guru tetapkan dengan siswa,
hubungan yang dibangun dalam kepercayaan, dan respek yang mudah untuk perasaan
mampu siswa, kecakapan, dan kreatif. Ada beberapa point dalam hal ini :
1. Susun
hubungan, hubungan dengan siswa seperti :
·
Penunjukan tertarik pada setiap siswa
·
Pemberian feedback pada setiap kemajuan
·
Penilaian dan penghargaan pada pemikiran
dan perkataan siswa
·
Tertawa dengan mereka, tp tdk
menertawakan mereka
·
Bekerja dengan mereka sebagai team
·
Menunjukan kegembiraan yang sebenarnya
dan seolah- olah mengalami sendiri kegembiraan yang dirasakan siswa saat ia
berhasil memperoleh sesuatu
2. Seimbangkan
hadiah dengan penghargaan
3. Menumbuhkan
energy baru.
c.
Kritikan
dan pujian
Kritik
merupakan tanggapan atau pembahasan yang disertai uraian dan pertimbangan baik
buruk terhadap suatu karya atau tindakan. Sedangkan pujian yaitu tanggapan
terhadap suatu hal dengan meniti beratkan pada keunggulan atau nilai lebih dari
hal yang ditanggapi.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dala menyampaikan kritikan:
·
Hendaklah dalam mengkritik itu harus
menggunakan bahasa dan cara yang baik, agar siswa itu tidak merasa dirinya
telah melakukan kesalahan yang besar
·
Pilih situasi dan kondisi yang tepat.
Jangan sampai kita mengkritik kesalahan siswa di depan teman- teman nya, karena
itu akan membuat nya malu dan akirnya menghilangkan rasa percaya dirinya.
·
Mengkritik itu harus sesuai fakta,
jangan mengarang- ngarang dengan maksud menjatuhkan anak tersebut.
·
Atur bahasa tubuh. Saat memberikan
kritikan berikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan alasannya.
·
Jangan jadikan kritikan itu sebagai
hukuman bagi siswa, tapi jadikan kritikan itu sebagai hal yang membangkitkan
motifasi siswa dalam belajar.
Disamping
sebuah kritikan, dalam memberikan pujian pun juga harus diperhatikan beberapa
hal :
·
Jangan memuji siswa dengan berlebihan,
karena bisa saja ia beranggapan bahwa dirinya itu sangan hebat, dan akirnya
sombong
·
Jangan memuji siswa yang satu dengan
tujuan untuk menjatuhkan siswa yang lainya.
Pujian yang effective :
·
Menampilkan kesenangan yang sejati dan
kefokusan
·
Menampilkan variasi yang verbal dan non
verbal
·
Mengkususkan keteranan atau fakta pada
prestasi , sehingga siswa mengetahui apakah penampilannya itu sudah bagus atau
belum
·
Membantu perkembangan intrinsic
motivation untuk melanjutkan untuk mengejar tujuan
Pujian yang tidak effective
·
Tidak mengenai orang tertentu,
mechanical, dan robotic
·
Menampilkan lemah lembut
·
Membantu perkembangan ektrinsik
motivation untuk menampilkan hanya untuk menerima penghargaan
d.
Menghasilkan
aura kreatifitas siswa dalam kelas
menjadi guru yang
baik saat mengajar bukan sifat si guru
tersebut, tapi bagaimana kemampuan guru itu dalam menyampaikan pelajaran serta
cara dalam nengelola kelas. Dalam mengajar tentu kita akan menghadapisiswa yang
bermacan ragam sikap dan tingkah lakunya. Ada beberapa cara untuk membuat jam
pelajaran anda berlalu dengan baik dan lancer.
·
Rencanakan dalam seminggu / jauh- jauh
hari perencanaan mengajar anda.
·
Selalu update rencana pengajaran anda
setelah dan sebelum mengajar
·
Saat mengajar beriakn motifasi-motifasi
kepada siswa agar ia lebih semangat
·
Biasakan tersenyum pada siswa
·
Berikan soal yang menantang pada siswa.
Strategi
pengajaran kreatifitas :
·
Pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Guru berperan sebagai fasilitator yang menolong para siswa untuk melakukan
refleksi diri, diskusi kelompok , dan lain sebagainya.
·
Penggunaan berbagai peralatan bantu
dalam pembelajaran. Guru yang kreatif dan banyak akal menggunakan peralatan
bantu dalam pembelajaran, seperti in focus, computer, dan lainnya
·
Strategi managemen kelas. Strategi ini
menyangkut pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa.
·
Menghubungkan isi pengajaran dengan
kontek kehidupan nyata, karena pada dasarnya siswa itu lebih suka belajar
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan nyata.
·
Menggunakan pertanyaan terbuka dan
mendorong siswa untuk berpikir kreatif
D. Teachers’
language
1. Penggunaan
bahasa pertama dalam kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas penggunaan bahasa
pertama/ bahasa asal sangat mendukung sekali sebagai penjelas dari bahasa yang
kita gunakan (bahasa kedua/penghubung). Jadi boleh2 saja menggunakan bahasa
pertama asalkan dicampur atau sekali kali menggunakan bahasa yang sedang ita
pelajari (english)
2. Bahasa
asing siswa dan bahasa pertama mereka
Jika bahasa inggris adalah media komunikasi dalam
kelas, maka siswa akan terpancing untuk bersaha memakai bahasa inggris, dan
dalam pembelajaran bahasa kita harus perhatikan itu. Namun beberapa larangan
untuk menggunakan bahasa pertama anak tidak disayangkan untuk beberapa alas an,
identitas kita dibentuk pada beberapa tingkat oleh bahasa / bahasa yang kita
pelajari. Anak2 akan memakai bahasa mereka dan bahasa yang mereka pelajari ,
mereka gunakan bahasa mereka untuk komunikasi satu sama lain. Anak2 dikpta
lebih suka gunakan lebih dari 1 bahasa
3. Keuntungan
penggunaan bahasa pertama dalam bahasa kelas
Dalam perencanaa, evaluasi diri dan percobaan siswa,
dimana jika siswa berbicara dengan bahasa mereka, topic yang akan di diskusikan
bisa berjalan dengan mudah dan lancer.
(D. jabr dajani )
(sheelagh deller) bermanfaat bagi anak- anak untuk
membedakan bahasa mereka dengan bahasa target. ketika siswa menggunakan bahasa
mereka dengan sesame dan guru, anak akan terus memberikan feedback yang lebih
lancer daripada ketika menggunakan
bahasa inggris.
4. Kerugian menggunakan L1 dalam kelas
·
Siswa akan susah paham karena kadang
guru tidak mentransletkannya
·
Membatasi kesempatan siswa untuk
berbahasa
·
Guru kadang memberikan bahasa mereka
lebih dari yang diharapkan
·
Alaminya anak cenderung berko,unikasi
dengan bahasa mereka sendiri
5. Pengambilan
pendirian
·
Menyukai bahasa mereka: bahasa mereka
penting dalam pembelajaran
·
Gunakan bahasa mereka dengan tepat pada
aktivitas kelas seperti translate
·
Membedakan antara level : gunakan bahasa
mereka untuk penjelasan untuk meningkatkan hubungan pada level bawah.
·
Menyetujui panduan : siswa harus tau
kapan harus menggunakan bahasa mereka kapan tidak boleh
·
Gunakan dorongan dan ajakan
E. Managing
mistakes and feedback
a. Murid
membuat kesalahan
Salah satu yang
membingungkan guru yaitu siswa melakukan kesalahan yang sama mesti tidak
diulang-ulang kepada mereka. Julian edge membagi kesalahan menjadi 3 :
·
Yang kecil : kesalahan yang bisa
diperbaiki oleh siswa itu sendiri
·
Error : kesalahan yang tidak bisa mereka
koreksi, mereka butuh penjelasan
·
Attempt : ketika siswa mencoba untuk
bilang sesuatu, mereka tidak tau caranya dengan benar.
Ada
2 sumber kesalahan :
1) Gangguan
bahasa pertama
Siswa
yang mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa kedua telah memiliki sedikit
pengetahuan dari bahasa lainnya. Dimana L1 dan variasi bahasa yang mereka
pelajari berhubungan satu sama lain. Kadang ada yang membingungkan yang
memprovokasi kesalahan dalam bahasa inggris siswa. Ini bisa terjadi di level
suara: arab, contoh, tdk memiliki perbedaan phonem antara /t/ dan /v/
2) Perkembangan
kesalahan
Perkembangan bahasa anak memiliki
kesadaran pada phenomena area generalization. Ketika anak mulai bilang deddy
went, they comed. Mereka mulai menyamaratakan aturan baru yang mereka pelajari,
bahkan melakukan kesalahan yang mereka tahu sebelumnya , kemudian ia baru paham
dan bilang went
Umpan balik selama
aktifitas lisan
1. Ketepatan
dan kelancaran
Kita harus menentukan
apa yang akan kita harapkan dari siswa, seperti mengharapkan ketepatan seperti
dalam kajian grammar, pengucapan atas kosa kata,atau apakah kita meminta murid –murud
untuk menggunakan bahasa secara lancer.
2. Umpan
balik selama ketepatan
Alternative tentang
teknik mengoreksi
a. Tunjukan
kesalahan dengan cara:
Pengulangan: suruh mereka ulang apa yang tidak mereka bilang
b. Penggemaan
: guru mengulang apa yang siswa bilang, tekankan pada pengucapan yang salah.
c. Pernyataan
dan pertanyaan :
d. Ekspresi,
isyarat, reformasi, dan pembetulan
Umpan
balik dalam kelancaran
1. Pengkoreksian
halus : jika siswa kita tidak bisa memikirkan apa yang dikatakan, kita mungkin
ingin mendorong mereka untuk progresif
2. Perekaman
kesalahan : kita lebih sering bertindak sebagai pengamat , penonton, dan
pendengar untuk siswa. Jadi kita bisa
beri feedback sesudahnya. Tapi ada satu masalah, jika feedback setelah kegiatan,
mudah untuk lupa apa yang siswa bilang. Bisa dalam bentuk pengelompokan
category/ mencatat point nya.
3. Setelah
acara, kita rekam penampilan siswa. Kita tulis kata yang benar dan tidak benar,
phrasa/ kalimat di papan.
Feedback
pada tugas tulisan
Dari feedback yang guru berikan, siswa
harus tau apa yang kita maksud, dan apa yang dilakukan dengan itu. Kita mungkin
memulai dengan menulis kalimat salah
dipapan tulis, siswa bisa melihat dan menggaris bawahi kesalahan, kita bisa
mengenalkan siswa untuk mengoreksi simbol, dan kita tunjukan contohny.
F. Teachers
teaching style
1. Strategi
bertanya untuk pelajaran interaktif
·
Pertanyaan guru memeberi siswa dorongan
dan kesempatan untuk mengucakan bahasa senyaman mereka tanpa mengambil resiko
dan takut untuk memulai percakapan.
·
Pertanyaan guru bisa menjadi rangkaian
reaksi pada interaksi siswa terhadap diri mereka. Sebuah pertanyaan mungkin
dibutuhkan untuk memulai diskusi, tanpa diawali pertanyaan siswa enggan untuk
memulai.
·
Pertanyaan guru menimbulkan feedback
bagi guru itu sendiri terhadap pemahaman siswa.
·
Pertanyaan guru menberikan siswa
kesempatan untuk menemukan apa yang mereka fikir dengan mendengarkan apa yang
mereka bilang. Dorong mereka mengemukakan opini mereka setelah pelajaran
berakir.
Banyak
cara untuk mengelompokan pertanyaan yang efektif dalam kelas. Cara paling
sederhana untuk pengkonsepan kemungkinan dalah untuk memikirkan rata- rata
pertanyaan , dimulai dengan pertanyaan yang berusaha untuk mendapatkan
informasi yng telah diketahui guru . guru meminta info yang tidak diketahui
siswa.
2.
Category pertanyaan dan tipe- tipe kata
untuk bertanya
·
Pertanyaan pengetahuan : mendapatkan
jawaban yang factual, dan pengelompokan informasi
Kata
Tanya : jelaskan, identifikasikan, etc
·
Pertanyaan pemahaman : penafsiran, meramalkan/
perkiraan
Karta
Tanya : temukan dalam kata-katamu, jelaskan, dan simpulkan
·
Pertanyaan penerapan : penerapan info
yang telah didengar/ dibaca untuk situasi baru
Kata
Tanya : menggunakan data-data untuk menyelesaikan , menggambarkan, bagaimana,
jelaskan, apa itu ?
·
Pertanyaan menarik kesimpulan
:pembentukan kesimpulan yang tidak langsung secara langsung dalam bahan- bahan
pelajaran
Kata
Tanya : bahgaimana , kenapa, apa kesimpulan yang bisa kamu gambarkan ?
·
Pertanyaan analisa :perincian kedalam
bagian- bagian,menghubungkan bagian- bagian
Kata
Tanya : membedakan ;diagram, chart, rencana, menarik kesimpulan
·
Pertanyaan perpaduan/ sintesis :
mengubah, menggabungkan , perkiraan, apa yang akan terjadi jika ?
·
Pertanyaan evaluasi : menbuat penilaian
baik dan buruk, benar/ salah, berdasarkan seperangkat criteria
:menilai, mana
yang terbaik, mana yang lebih penting ?
Meminta
banyak pertanyan dalam kelas bukan berarti interaksi itu berjalan dengan mulus.
Bisa jadi pertanyaan itu mengecilkan hati siswa dalam pembelajaran. Ada
beberapa hal yang harus diperhatiakan, yaitu :
·
Terlalu banyak kelas menghabiskan waktu
dalam memberika pertanyaan akan membuat siswa bosan dan mudah capek.
·
Sebuah pertanyaan yang menghina kacerdasan
siswa, jadi jelas bahwa siswa mulai mamikirkan bahwa ia terlalu bodoh untuk 2
jawaban
·
Pertanyaan yang samar- samar/ ambigu
language : apakah kamu cantik sangat mengerti ? more less what to do
·
Menanyakan pertanyaan dalam bahasa yang
terlalu komplek, terlalu panjang untuk pemahaman yang berhubungan dengan
pendengaran
·
Terlalu banyak pertanyaan tetorika (yang
kamu harus jawab sendiri ) yang murid piker kamu ingin mereka menjawab ,
kemudian bingung ketika kamu menyiapkan jawaban
·
Pertanyaan acak yang tidak masuk akal.
3.
Teknik mengajar
Sebelum menjadi seorang guru
terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa teknik dalam mengajarkan materi
yang akan kita sampaikan kepada siswa. Seorang guru harus memiliki kemampuan
yang baik dalam menyampaikan materi yang
akan dasampaikan, jika tidak maka yang akan terjadi adalah siswa kurang paham,
tidak menyukai mata pelajaran tersebut dan bahkan guru sebagai pengajar pun
bisa saja tidak disukai siswa.ada beberapa hal yang perlu diperhatika sebelum
menyampaikan materi :
a.
Pelajari kembali materi yang akan disampaikan
dan buatlah rangkuman atau point- point penting pada materi tersebut.
b.
Buatlah rangkuman yang dapat difotokopi
atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku pada
siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga tidak perlu membeli banyak buku.
c.
Siapkan soal- soal latihan sebanyak nya
dan dibagi menjadi category ringan,
sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau
file, dan buat memo disetiap soal
tersebut.
d.
Milikilah absen siswa anda, dan buatlah
table nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat
mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik atau belum, dan siswa
mana yang perlu anda bombing lebih exstra lagi.
Hal-hal yang dilakukan saat- saat
dikelas :
a.
Buatlah suasana yang menarik dan tidak
membosankan. Untuk itu lakukan system anda harus banyak latihan agar cara
berbicara, sikap, dan metode ajar anda dapat diterima dengan baik oleh siswa.
b.
Buatlah kuis di awal dan akir penyampaian
materi, bila waktu tidak memungkinkan lakukan hanya diakir materi saja.
c.
Sampaikan materi dengan menyampaikan
poin- poin penting saja, jangan terlalu banyak bertele-tele, atau terlalu
abanyak bercerita yang bukan bukan dalam penyampaian materi dalam kelas.
d.
Lakukan system ajar yang lebih
interaktif berupa Tanya jawab, pancinglah siswa agar banyak bertanya. Selain
itu juga dibutuhkan senda gurau di sela- sela penyampaian agar siswa tidak
meras jenuh dengan materi yang kita sampaikan.
e.
Berikan siswa pekerjaan rumah (pr) di
stiap akir penyampaian materi, tujuan nya agar siswa itu mengulangi dan membaca
kembali materi yang telah diajarkan tadi di rumah.
f.
Lakukan evaluasi terhadap cara anda
mengajar, ini bisa dilakukan dengan memberikan questioner kepada siswa terhadap
cara mengajar anda.
g.
Anda juga dapat melakukan kuis
interaktif, yaitu dengan membaca soal satu per satu dan siswa langsung
menjawab.
G. Peran guru
a. Peranan guru dalam kelas
peranan guru sangat menentukan karena
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas .
secara etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu
program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di
sekolah atau kls. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam
bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu
anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi
bertindak sebagai director dan facilitator of learning – pengarah dan pemberi
fasilitas untuk terjadinya proses belajar.Beberapa prinsip umum tentang
mengajar:
1) Mengajar harus
berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa
2) Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis
3) Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
4) Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar
2) Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis
3) Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
4) Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar
5) Tujuan pengajaran harus diketahui siswa
6)Mengajar harus mengikuti rpinsip psikologis
tentang belajar.
Dalam sumber lain,
ada fungsi guru dalam pembelajaran (Manajemen Kelas)
1.
Fungsi
Instruksional
Sepanjang sejarah keguruan, tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional adalah mengajar (to teach), yaitu ; 1) menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan tugas-tugas kepada mereka, dan 3) mengoreksi atau memeriksanya. Fungsi intruksional inilah yang masih selalu diutamakan oleh hampir semua orang yang disebut guru, dan fungsi instruksional ini masih dominan dalam karier besar guru.
Sepanjang sejarah keguruan, tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional adalah mengajar (to teach), yaitu ; 1) menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan tugas-tugas kepada mereka, dan 3) mengoreksi atau memeriksanya. Fungsi intruksional inilah yang masih selalu diutamakan oleh hampir semua orang yang disebut guru, dan fungsi instruksional ini masih dominan dalam karier besar guru.
2. Fungsi
Edukasional
Fungsi guru sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini harus merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.
Fungsi guru sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini harus merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.
3. Fungsi
Managerial
Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia bekerja, bahkan menynangkut pula kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat.
Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia bekerja, bahkan menynangkut pula kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat.
b.
Teacher native and non native
speaker
: guru penutur asli merupakan guru yang
hadir di budaya barat yang bahasa aslinya memang bahasa inggris, dan
methodology pengajaran bahasa inggris. Dan guru penutur asli ini akan
mengajarkan siswa berbahasa inggris yang lebih baik.
Guru yang bukan penutur asli merupakan
guru yang bahasa inggris ini bagi mereka merupakan second language/ foreign
language. Guru yg bukan penutur asli memiliki banyak keuntungan, karena mereka
telah memiliki pengalaman pada pengajaran bahasa inggris, seperti murid- murid
mereka yang sedang belajar, dan memberikan mereka pemahaman yang instan pada
apa-apa yang murid lalui.
Nilai guru tergantung tidak hanya pada
kemampuan mereka menggunakan bahasa, tapi juga pengetahuan mereka tentang
bahasa itu, dan pemahaman mereka tentang bagaimana memfasilitasi kemampuan
pengetahuan dalam pikiran murid-murid mereka..
Native speaker memiliki keuntungan pada
kepercayaan linguistic tentang bahasa mereka dalam kelas yang non native
speaker kadang- kadang kurang.
H. Bahasa tubuh guru
Seorang guru dalam
proses belajar mengajar tentunya bukan hanya sekedar memberikan materi
pelajaran saja tetapi lebih dari itu
bagaimana memberikan pemahaman yang lebih mudah dan dan mengerti oleg
murid. Bahasa tubuh merupakan gerakan –gerakan yang dilakukan oleh guru saat
menyampaikan pembelajaran.bahasa tubuh yang diperagakan oleh guru juga bisa
menggambarkan suasana hatinya.
·
Ekpresi wajah dan tubuh
Gunakan
wajah sebagai media untuk menjelaskan suatu hal, contoh nya menjelaskan
ekspresi sedih, senang, sementara gerakan tubuh bisa untuk menjelaskan ukuran,
tindakan, atau penunjuk kata masa lalu/ akan dating. Selaraskan expresi muka
dengan pembicaraan. Tersenyumlah saat mengatakan sesuatu yang lucu dan tetap
jaga kontak mata.
·
Posture dan gesture
Meski
tidak mengatakan apapun, dari posture dan gesture siswa dapat menilai guru.
Orang yang meltak kan kaki diatas meeja atau menyilangkan tangan diatas kepala menandaka mereka terlalu percaya diri
atausuperior. Sikap tubuh yang terbuka menunjukan kejujuran dan kredibilitas.
·
Guru sebagai model bahasa
Contohnya dalam cara
pengucapan kata, intonasi di suatu dialog. Jadi hendaklah guru itu menjadi
model dan contoh yang baik bagi siswanya, jangan sampai guru mengucapkan kata
–kata yang tidak baik terhadap siswanya, karena bisa saja mereka meniru apa
yang telah diucapkan oleh guru tersebut karena ia telah menjadikan guru sebagai
model dalam gaya hidupnya.
·
Guru sebagai pemberi pemahaman masukan.
Jika
seandainya bahasa yang digunakan guru tidak dimengerti oleh siswa, gerak gerik
guru tersebut juga bisa mempermudah siswa dalam memahami makna tentang apa yang
sedang dibicarakan oleh guru tersebut.
TEACHING ENGLISH AS FOREIGN
LANGUAGE
Classroom Management
BY :
RAHMANELY
2312.003
V A
LECTURE :
IRWANDI,
S. S.,M.Pd
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN)
SJECH M.
DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2014
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN
ISI
A.
Lingkungan fisik
dalam kelas……………………………………………………..
1.
Pandangan,
suara, dan kenyamanan
2.
Pengaturan
tempat duduk
3.
Penggunaan
papan tulis
4.
Peralatan
B.
The
sociophyschological dimention……………………………………………….
1.
Mengatur
kelas dengan ukuran yang berbeda
a.
Pengajaran
1 per 1
b.
Kelas
yang luas
2.
Mengatur
dan mengelola kemampuan siswa yang berbeda
a.
Bekerja
dengan konteks yang berbeda
b.
Perbedaan
sikap siswa
c.
sugesty
dalam menghadapi siswa yang kemampuan berbeda
3.
Penciptaan
iklim yang positif dalam kelas
a.
Disiplin
b.
Establish
rapport
c.
Kritikan
dan pujian
d.
Menghasilkan
aura kreatifitas siswa dalam kelas
4.
Teachers’
language
a.
Penggunaan
bahasa pertama dalam kelas
b.
Bahasa
asing siswa dan bahasa pertama mereka
c.
Keuntungan
penggunaan bahasa pertama dalam bahasa kelas
d.
Kerugian menggunakan L1 dalam kelas
5.
Managing
mistakes and feedback
a.
Murid
membuat kesalahan
6.
Teachers
teaching style
a.
Strategi
bertanya untuk pelajaran interaktif
b.
Category
pertanyaan dan tipe- tipe kata untuk bertanya
c.
Teknik
mengajar
7.
Peran
guru
a.
Peranan
guru dalam kelas
b.
Teacher
native and non native speaker
8.
Bahasa
tubuh guru
a.
Ekpresi
wajah dan tubuh
b.
Posture
dan gesture
c.
Guru
sebagai model bahasa
d.
Guru
sebagai pemberi pemahaman masukan.
PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar