Sabtu, 13 Desember 2014

makalah classroom management



CLASSROOM MANAGEMENT
1.      Lingkungan fisik dalam kelas
a.       Pandangan, suara, dan kenyamanan
Apa yang dilihat, didengar dan dirasakan saat memasuki kelas akan mempengaruhi anak dalam proses pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
·         Kelas harus rapi, bersih, dan tertata rapi
·         Papan tulis dihapus
·         Kursi tersusun dengan rapi
·         Jika ruangan memiliki madding, maka manfaatkan
·         Kelas bebas dari hal- hal yang meribut
·         Menggunakan sarana lain jika memungkinkan
b.      Penyusunan tempat duduk
Jika kursi itu hanya untuk satu orang, kita bias susun seperti semi circle, bentuk U, lingkaran. Jika kelas itu cukup kecil, kita bias buat 1 lingkaran, jadi siswa bisa melihat guru yang ada di depan. Jika mejanya itu untuk 2 orang atau 4 orang, kita bisa susun kursinya dalam 2 kolom dan 3 baris.
c.       Penggunaan papan tulis
Papan tulis bisa memberikan masukan tambahan ketika mendengarkan guru dalam menjelaskan kata-kata, gambar, grafik, dan chart. Coba untuk rapi dalam menggunakan papan tulis, hapus sesering mungkin, papan yang kotor akan membingungkan siswa.
d.      Peralatan
Jika kelas dilengkapi dengan peralatan sebagai media seperti projector, infocus, pastikan ruangan memiliki peralatan, alat itu memadai untuk dipakai di kelas dan semua siswa bisa melihat media tersebut. Pastikan anda sebagai guru bisa menggunakannya. Jadi yakinkan bahwa :
·         Dalam kelas itu ada kontak lampu
·         Peralatannya sesuai dengan kenyamana dalam local
·         Memiliki waktu yang cukup sebelum dan setelah jam pelajaran berakir untuk membereskan serta mengembalikan peralatan yang telah digunakan ke tempatnya
·         Mesin yang akan digunakan masih bekerja dan masih layak untuk dipakai
·         Kamu dapat atau mengetahui cara penggunaannya
·         Adanya peralatan pendukung. Jika peralatan yang akan kamu gunakan terkendala karena suatu hal seperti listrik mati, maka ada alternative lain yang dapat digunakan untuk melangsungkan proses pembelajaran.




2.      The sociophyschological dimention
A.    Mengatur kelas dengan ukuran yang berbeda
Pengajaran 1 per 1
Seperti kelas privat, contohnya untuk siswa bisnis/ mereka yang tidak bisa ikut jadwal sekolah normal/ mereka yang lebih suka bekerja sendiri. Dalam metode ini, guru akan lebih dekat dengan siswa, dan gurupun mudah menentukan metode untuk mengajarnya.

Beberapa yang harus diperhatikan :
·         Buat kesan yang baik
·         Persiapan yang matang
·         Harus fleksibel, peka
·         Biasakan kepada siswa
·         Dengar dan lihat
·         Beri panduan dan penjelasan
·         Jangan takut untuk bilang tidak
Kelas yang luas
            Jangan takut mengajar kelas yang luas karena banyak keuntungan dan banyak interaksi yang akan terjadi. Kiat-kiat sukses mengajar kelas yang luas :
·         Dikelompokkan
·         Susun aktifitas
·         Menggunakan cara berbeda untuk aktifitas berbeda
·         Memberikan siswa tugas individu
·         Menggunakan siswa/ member siswa sebuah tanggung jawab
·         Menggunakan pasangan kerja dan kelompok kerja.
·         Gunakan paduan suara
·         Menggunakan ukuran /jumlah group untuk keuntunganmu

B.     Mengatur dan mengelola kemampuan siswa yang berbeda

a.      Bekerja dengan konteks yang berbeda
Untuk mengajar siswa yang berbeda kemampuan, guru harus memberikan materi yang berbeda terhadap siswa yang satu dengan yang lainnya, dan memberikan pilihan / kesempatan pada siswa dalam memilih topic apa yang ingin dia lakukan.
b.      Perbedaan sikap siswa
·         Berikan siswa tugas yang berbeda
·         Beri siswa peran yang berbeda
·         Member penghargaan bagi yang bisa menyelesaikan pertama
·         Timbulkan keberanian siswa dalam merespon
·         Identifikasi kelemahan siswa
c.       Beberapa sugesty dalam menghadapi siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda
·         Jangan menyamaratakan penilaian pada siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan mengklasifikasikan ia pada “ the good students and the bad students “
·         Kenali skill yang spesifik dan  dan kemampuan diantara siswamu dalam kelas, maksud nya dalam hal apakah siswa itu unggul , contoh : siswa A unggul dalam reading, dan siswa B unggul dalam speaking, jadi guru bisa memberikan teknik-teknik yang baik digunakan bagi siswa yang memiliki kemampuan berbeda tersebut.
·         Tawarkan beberapa pilihan pada siswa tentang teknik apa yang mereka sukai dalam proses pembelajaran.berikan siswa kesempatan untuk memilih cara belajar apa yang ingin ia lakukan dan ia sukai.
·         Ambil keuntungan dari apapun pusat pembelajarn yang telah disediakan oleh institusi tersebut. Contohnya pemanfaatan laboratorium dan computer bagi siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda.
·          Instruksi, penjelasan, dan pembelajaran yang diberikan guru dalam kelas juga dapat menjadi penolong dalam mengajar siswa yang berbeda-beda kemampuan, seperti membaginya dalam kelompok kerja, dan lain sebagainya.
Apa yang dilakukan guru ?
·         Merespon siswa
·         Jangan terlalu memberikan perhatian lebih pada siswa yang high level
·         Pengelompokan yang fleksibel
Realita pengajaran siswa yang berbeda kemampuan
·         Tingkat untuk membedakan antara individu tergantung pada kondisi fisik dimana pembelajaran terjadi
·         Ketika mempertimbangkan perbedaan, apa yang mungkin dikerjakan/ tdk dikerjakan
·         Ada waktu ketika kita ingin mengajar kelas yang luas
C.    Penciptaan iklim yang positif dalam kelas
a.      Disiplin
Ada beberapa point yang harus dipehatikan dalam masalah ini :
·         Belajar untuk lebih menyenangkan dengan wewenang yang positif
·         Dapatkan respek dari siswa denagn perlakuan mereka dan kejujurn
·         Tegas dan jelas pada siswa terhadap apa yang diharapkan yang sesuai dengan tingkah laku dalam kelas
·         Tegas namun tetap penuh kehangatan dalam menghadapi berbagai dugaan
·         Jika ada surat peringatan, teguran atau bentuk lain pada tingkat kedisiplinan menjamin, lakukan dengan your best untuk memelihara martabat pada siswa
·         Berusaha memecahkan masalah kedisiplinan itu di luar jam kelas
·         Berusaha untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi daripada perlakuan yang kurang baik
b.      Establish rapport
Rapport merupakan hubungan atau sebagai koneksi pada apa tang guru tetapkan dengan siswa, hubungan yang dibangun dalam kepercayaan, dan respek yang mudah untuk perasaan mampu siswa, kecakapan, dan kreatif. Ada beberapa point dalam hal ini :
1.      Susun hubungan, hubungan dengan siswa seperti :
·         Penunjukan tertarik pada setiap siswa
·         Pemberian feedback pada setiap kemajuan
·         Penilaian dan penghargaan pada pemikiran dan perkataan siswa
·         Tertawa dengan mereka, tp tdk menertawakan mereka
·         Bekerja dengan mereka sebagai team
·         Menunjukan kegembiraan yang sebenarnya dan seolah- olah mengalami sendiri kegembiraan yang dirasakan siswa saat ia berhasil memperoleh sesuatu
2.      Seimbangkan hadiah dengan penghargaan
3.      Menumbuhkan energy baru.
c.       Kritikan dan pujian
Kritik merupakan tanggapan atau pembahasan yang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya atau tindakan. Sedangkan pujian yaitu tanggapan terhadap suatu hal dengan meniti beratkan pada keunggulan atau nilai lebih dari hal yang ditanggapi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dala menyampaikan kritikan:
·         Hendaklah dalam mengkritik itu harus menggunakan bahasa dan cara yang baik, agar siswa itu tidak merasa dirinya telah melakukan kesalahan yang besar
·         Pilih situasi dan kondisi yang tepat. Jangan sampai kita mengkritik kesalahan siswa di depan teman- teman nya, karena itu akan membuat nya malu dan akirnya menghilangkan rasa percaya dirinya.
·         Mengkritik itu harus sesuai fakta, jangan mengarang- ngarang dengan maksud menjatuhkan anak tersebut.
·         Atur bahasa tubuh. Saat memberikan kritikan berikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan alasannya.
·         Jangan jadikan kritikan itu sebagai hukuman bagi siswa, tapi jadikan kritikan itu sebagai hal yang membangkitkan motifasi siswa dalam belajar.
Disamping sebuah kritikan, dalam memberikan pujian pun juga harus diperhatikan beberapa hal :
·         Jangan memuji siswa dengan berlebihan, karena bisa saja ia beranggapan bahwa dirinya itu sangan hebat, dan akirnya sombong
·         Jangan memuji siswa yang satu dengan tujuan untuk menjatuhkan siswa yang lainya.
Pujian yang effective :
·         Menampilkan kesenangan yang sejati dan kefokusan
·         Menampilkan variasi yang verbal dan non verbal
·         Mengkususkan keteranan atau fakta pada prestasi , sehingga siswa mengetahui apakah penampilannya itu sudah bagus atau belum
·         Membantu perkembangan intrinsic motivation untuk melanjutkan untuk mengejar tujuan
Pujian yang tidak effective
·         Tidak mengenai orang tertentu, mechanical, dan robotic
·         Menampilkan lemah lembut
·         Membantu perkembangan ektrinsik motivation untuk menampilkan hanya untuk menerima penghargaan

d.      Menghasilkan aura kreatifitas siswa dalam kelas
menjadi guru yang baik  saat mengajar bukan sifat si guru tersebut, tapi bagaimana kemampuan guru itu dalam menyampaikan pelajaran serta cara dalam nengelola kelas. Dalam mengajar tentu kita akan menghadapisiswa yang bermacan ragam sikap dan tingkah lakunya. Ada beberapa cara untuk membuat jam pelajaran anda berlalu dengan baik dan lancer.
·         Rencanakan dalam seminggu / jauh- jauh hari perencanaan mengajar anda.
·         Selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
·         Saat mengajar beriakn motifasi-motifasi kepada siswa agar ia lebih semangat
·         Biasakan tersenyum pada siswa
·         Berikan soal yang menantang pada siswa.
Strategi pengajaran kreatifitas :
·         Pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang menolong para siswa untuk melakukan refleksi diri, diskusi kelompok , dan lain sebagainya.
·         Penggunaan berbagai peralatan bantu dalam pembelajaran. Guru yang kreatif dan banyak akal menggunakan peralatan bantu dalam pembelajaran, seperti in focus, computer, dan lainnya
·         Strategi managemen kelas. Strategi ini menyangkut pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa.
·         Menghubungkan isi pengajaran dengan kontek kehidupan nyata, karena pada dasarnya siswa itu lebih suka belajar sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan nyata.
·         Menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif

D.    Teachers’ language
1.      Penggunaan bahasa pertama dalam kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas penggunaan bahasa pertama/ bahasa asal sangat mendukung sekali sebagai penjelas dari bahasa yang kita gunakan (bahasa kedua/penghubung). Jadi boleh2 saja menggunakan bahasa pertama asalkan dicampur atau sekali kali menggunakan bahasa yang sedang ita pelajari (english)
2.      Bahasa asing siswa dan bahasa pertama mereka
Jika bahasa inggris adalah media komunikasi dalam kelas, maka siswa akan terpancing untuk bersaha memakai bahasa inggris, dan dalam pembelajaran bahasa kita harus perhatikan itu. Namun beberapa larangan untuk menggunakan bahasa pertama anak tidak disayangkan untuk beberapa alas an, identitas kita dibentuk pada beberapa tingkat oleh bahasa / bahasa yang kita pelajari. Anak2 akan memakai bahasa mereka dan bahasa yang mereka pelajari , mereka gunakan bahasa mereka untuk komunikasi satu sama lain. Anak2 dikpta lebih suka gunakan lebih dari 1 bahasa
3.      Keuntungan penggunaan bahasa pertama dalam bahasa kelas
Dalam perencanaa, evaluasi diri dan percobaan siswa, dimana jika siswa berbicara dengan bahasa mereka, topic yang akan di diskusikan bisa berjalan dengan mudah dan lancer.
(D. jabr dajani )
(sheelagh deller) bermanfaat bagi anak- anak untuk membedakan bahasa mereka dengan bahasa target. ketika siswa menggunakan bahasa mereka dengan sesame dan guru, anak akan terus memberikan feedback yang lebih lancer daripada ketika menggunakan  bahasa inggris.
4.       Kerugian menggunakan L1 dalam kelas
·         Siswa akan susah paham karena kadang guru tidak mentransletkannya
·         Membatasi kesempatan siswa untuk berbahasa
·         Guru kadang memberikan bahasa mereka lebih dari yang diharapkan
·         Alaminya anak cenderung berko,unikasi dengan bahasa mereka sendiri
5.      Pengambilan pendirian
·         Menyukai bahasa mereka: bahasa mereka penting dalam pembelajaran
·         Gunakan bahasa mereka dengan tepat pada aktivitas kelas seperti translate
·         Membedakan antara level : gunakan bahasa mereka untuk penjelasan untuk meningkatkan hubungan pada level bawah.
·         Menyetujui panduan : siswa harus tau kapan harus menggunakan bahasa mereka kapan tidak boleh
·         Gunakan dorongan dan ajakan

E.     Managing mistakes and feedback
a.       Murid membuat kesalahan
Salah satu yang membingungkan guru yaitu siswa melakukan kesalahan yang sama mesti tidak diulang-ulang kepada mereka. Julian edge membagi kesalahan menjadi 3 :
·         Yang kecil : kesalahan yang bisa diperbaiki oleh siswa itu sendiri
·         Error : kesalahan yang tidak bisa mereka koreksi, mereka butuh  penjelasan
·         Attempt : ketika siswa mencoba untuk bilang sesuatu, mereka tidak tau caranya dengan benar.
Ada 2 sumber kesalahan :
1)      Gangguan bahasa pertama
Siswa yang mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa kedua telah memiliki sedikit pengetahuan dari bahasa lainnya. Dimana L1 dan variasi bahasa yang mereka pelajari berhubungan satu sama lain. Kadang ada yang membingungkan yang memprovokasi kesalahan dalam bahasa inggris siswa. Ini bisa terjadi di level suara: arab, contoh, tdk memiliki perbedaan phonem antara /t/ dan /v/
2)      Perkembangan kesalahan
Perkembangan bahasa anak memiliki kesadaran pada phenomena area generalization. Ketika anak mulai bilang deddy went, they comed. Mereka mulai menyamaratakan aturan baru yang mereka pelajari, bahkan melakukan kesalahan yang mereka tahu sebelumnya , kemudian ia baru paham dan bilang went
                        Umpan balik selama aktifitas lisan
1.      Ketepatan dan kelancaran
Kita harus menentukan apa yang akan kita harapkan dari siswa, seperti mengharapkan ketepatan seperti dalam kajian grammar, pengucapan atas kosa kata,atau apakah kita meminta murid –murud untuk menggunakan bahasa secara lancer.
2.      Umpan balik selama ketepatan
Alternative tentang teknik mengoreksi
a.       Tunjukan kesalahan dengan cara:
Pengulangan: suruh  mereka ulang apa yang tidak mereka bilang
b.      Penggemaan : guru mengulang apa yang siswa bilang, tekankan pada pengucapan yang salah.
c.       Pernyataan dan pertanyaan :
d.      Ekspresi, isyarat, reformasi, dan pembetulan
Umpan balik dalam kelancaran
1.      Pengkoreksian halus : jika siswa kita tidak bisa memikirkan apa yang dikatakan, kita mungkin ingin mendorong mereka untuk progresif
2.      Perekaman kesalahan : kita lebih sering bertindak sebagai pengamat , penonton, dan pendengar untuk siswa. Jadi kita  bisa beri feedback sesudahnya. Tapi ada satu masalah, jika feedback setelah kegiatan, mudah untuk lupa apa yang siswa bilang. Bisa dalam bentuk pengelompokan category/ mencatat point nya.
3.      Setelah acara, kita rekam penampilan siswa. Kita tulis kata yang benar dan tidak benar, phrasa/ kalimat di papan.
Feedback pada tugas tulisan
Dari feedback yang guru berikan, siswa harus tau apa yang kita maksud, dan apa yang dilakukan dengan itu. Kita mungkin memulai dengan  menulis kalimat salah dipapan tulis, siswa bisa melihat dan menggaris bawahi kesalahan, kita bisa mengenalkan siswa untuk mengoreksi simbol, dan kita tunjukan contohny.
F.     Teachers teaching style
1.      Strategi bertanya untuk pelajaran interaktif
·         Pertanyaan guru memeberi siswa dorongan dan kesempatan untuk mengucakan bahasa senyaman mereka tanpa mengambil resiko dan takut untuk memulai percakapan.
·         Pertanyaan guru bisa menjadi rangkaian reaksi pada interaksi siswa terhadap diri mereka. Sebuah pertanyaan mungkin dibutuhkan untuk memulai diskusi, tanpa diawali pertanyaan siswa enggan untuk memulai.
·         Pertanyaan guru menimbulkan feedback bagi guru itu sendiri terhadap pemahaman siswa.
·         Pertanyaan guru menberikan siswa kesempatan untuk menemukan apa yang mereka fikir dengan mendengarkan apa yang mereka bilang. Dorong mereka mengemukakan opini mereka setelah pelajaran berakir.
            Banyak cara untuk mengelompokan pertanyaan yang efektif dalam kelas. Cara paling sederhana untuk pengkonsepan kemungkinan dalah untuk memikirkan rata- rata pertanyaan , dimulai dengan pertanyaan yang berusaha untuk mendapatkan informasi yng telah diketahui guru . guru meminta info yang tidak diketahui siswa.
2.      Category pertanyaan dan tipe- tipe kata untuk bertanya
·         Pertanyaan pengetahuan : mendapatkan jawaban yang factual, dan pengelompokan informasi
Kata Tanya : jelaskan, identifikasikan, etc
·         Pertanyaan pemahaman : penafsiran, meramalkan/ perkiraan
Karta Tanya : temukan dalam kata-katamu, jelaskan, dan simpulkan
·         Pertanyaan penerapan : penerapan info yang telah didengar/ dibaca untuk situasi baru
Kata Tanya : menggunakan data-data untuk menyelesaikan , menggambarkan, bagaimana, jelaskan, apa itu ?
·         Pertanyaan menarik kesimpulan :pembentukan kesimpulan yang tidak langsung secara langsung dalam bahan- bahan pelajaran
Kata Tanya : bahgaimana , kenapa, apa kesimpulan yang bisa kamu gambarkan ?
·         Pertanyaan analisa :perincian kedalam bagian- bagian,menghubungkan bagian- bagian
Kata Tanya : membedakan ;diagram, chart, rencana, menarik kesimpulan
·         Pertanyaan perpaduan/ sintesis : mengubah, menggabungkan , perkiraan, apa yang akan terjadi jika ?
·         Pertanyaan evaluasi : menbuat penilaian baik dan buruk, benar/ salah, berdasarkan seperangkat criteria
:menilai, mana yang terbaik, mana yang lebih penting ?
            Meminta banyak pertanyan dalam kelas bukan berarti interaksi itu berjalan dengan mulus. Bisa jadi pertanyaan itu mengecilkan hati siswa dalam pembelajaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatiakan, yaitu :
·         Terlalu banyak kelas menghabiskan waktu dalam memberika pertanyaan akan membuat siswa bosan dan mudah capek.
·         Sebuah pertanyaan yang menghina kacerdasan siswa, jadi jelas bahwa siswa mulai mamikirkan bahwa ia terlalu bodoh untuk 2 jawaban
·         Pertanyaan yang samar- samar/ ambigu language : apakah kamu cantik sangat mengerti ? more less what to do
·         Menanyakan pertanyaan dalam bahasa yang terlalu komplek, terlalu panjang untuk pemahaman yang berhubungan dengan pendengaran
·         Terlalu banyak pertanyaan tetorika (yang kamu harus jawab sendiri ) yang murid piker kamu ingin mereka menjawab , kemudian bingung ketika kamu menyiapkan jawaban
·         Pertanyaan acak yang tidak masuk akal.

3.      Teknik mengajar
            Sebelum menjadi seorang guru terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa teknik dalam mengajarkan materi yang akan kita sampaikan kepada siswa. Seorang guru harus memiliki kemampuan yang baik  dalam menyampaikan materi yang akan dasampaikan, jika tidak maka yang akan terjadi adalah siswa kurang paham, tidak menyukai mata pelajaran tersebut dan bahkan guru sebagai pengajar pun bisa saja tidak disukai siswa.ada beberapa hal yang perlu diperhatika sebelum menyampaikan materi :
a.        Pelajari kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau point- point penting pada materi tersebut.
b.      Buatlah rangkuman yang dapat difotokopi atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku pada siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga tidak perlu membeli banyak buku.
c.       Siapkan soal- soal latihan sebanyak nya dan dibagi menjadi category ringan,  sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau file, dan  buat memo disetiap soal tersebut.
d.      Milikilah absen siswa anda, dan buatlah table nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik atau belum, dan siswa mana yang perlu anda bombing lebih exstra lagi.
Hal-hal yang dilakukan saat- saat dikelas :
a.        Buatlah suasana yang menarik dan tidak membosankan. Untuk itu lakukan system anda harus banyak latihan agar cara berbicara, sikap, dan metode ajar anda dapat diterima dengan baik oleh siswa.
b.      Buatlah kuis di awal dan akir penyampaian materi, bila waktu tidak memungkinkan lakukan hanya diakir materi saja.
c.       Sampaikan materi dengan menyampaikan poin- poin penting saja, jangan terlalu banyak bertele-tele, atau terlalu abanyak bercerita yang bukan bukan dalam penyampaian materi dalam kelas.
d.      Lakukan system ajar yang lebih interaktif berupa Tanya jawab, pancinglah siswa agar banyak bertanya. Selain itu juga dibutuhkan senda gurau di sela- sela penyampaian agar siswa tidak meras jenuh dengan materi yang kita sampaikan.
e.       Berikan siswa pekerjaan rumah (pr) di stiap akir penyampaian materi, tujuan nya agar siswa itu mengulangi dan membaca kembali materi yang telah diajarkan tadi di rumah.
f.       Lakukan evaluasi terhadap cara anda mengajar, ini bisa dilakukan dengan memberikan questioner kepada siswa terhadap cara mengajar anda.
g.      Anda juga dapat melakukan kuis interaktif, yaitu dengan membaca soal satu per satu dan siswa langsung menjawab.

  
G.    Peran guru

a.      Peranan guru dalam kelas
 peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas . secara etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kls. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing.
      Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai director dan facilitator of learning – pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar.Beberapa prinsip umum tentang mengajar:
1) Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa
2) Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis
3) Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
4)   Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar
5)   Tujuan pengajaran harus diketahui siswa
6)Mengajar harus mengikuti rpinsip psikologis tentang belajar.
            Dalam sumber lain, ada fungsi guru dalam pembelajaran (Manajemen Kelas)
1.       Fungsi Instruksional
             Sepanjang sejarah keguruan, tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional adalah mengajar (to teach), yaitu ; 1) menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan tugas-tugas kepada mereka, dan 3) mengoreksi atau memeriksanya. Fungsi intruksional inilah yang masih selalu diutamakan oleh hampir semua orang yang disebut guru, dan fungsi instruksional ini masih dominan dalam karier besar guru.
2. Fungsi Edukasional
              Fungsi guru sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini harus merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.
3. Fungsi Managerial
              Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia bekerja, bahkan menynangkut pula kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat.
b.      Teacher native and non native speaker
      : guru penutur asli merupakan guru yang hadir di budaya barat yang bahasa aslinya memang bahasa inggris, dan methodology pengajaran bahasa inggris. Dan guru penutur asli ini akan mengajarkan siswa berbahasa inggris yang lebih baik.
      Guru yang bukan penutur asli merupakan guru yang bahasa inggris ini bagi mereka merupakan second language/ foreign language. Guru yg bukan penutur asli memiliki banyak keuntungan, karena mereka telah memiliki pengalaman pada pengajaran bahasa inggris, seperti murid- murid mereka yang sedang belajar, dan memberikan mereka pemahaman yang instan pada apa-apa yang murid lalui.
      Nilai guru tergantung tidak hanya pada kemampuan mereka menggunakan bahasa, tapi juga pengetahuan mereka tentang bahasa itu, dan pemahaman mereka tentang bagaimana memfasilitasi kemampuan pengetahuan dalam pikiran murid-murid mereka..
       Native speaker memiliki keuntungan pada kepercayaan linguistic tentang bahasa mereka dalam kelas yang non native speaker kadang- kadang kurang.  

H.    Bahasa tubuh guru
      Seorang guru dalam proses belajar mengajar tentunya bukan hanya sekedar memberikan materi pelajaran saja tetapi lebih dari itu  bagaimana memberikan pemahaman yang lebih mudah dan dan mengerti oleg murid. Bahasa tubuh merupakan gerakan –gerakan yang dilakukan oleh guru saat menyampaikan pembelajaran.bahasa tubuh yang diperagakan oleh guru juga bisa menggambarkan suasana hatinya.

·         Ekpresi wajah dan tubuh
Gunakan wajah sebagai media untuk menjelaskan suatu hal, contoh nya menjelaskan ekspresi sedih, senang, sementara gerakan tubuh bisa untuk menjelaskan ukuran, tindakan, atau penunjuk kata masa lalu/ akan dating. Selaraskan expresi muka dengan pembicaraan. Tersenyumlah saat mengatakan sesuatu yang lucu dan tetap jaga kontak mata.
·         Posture dan gesture
Meski tidak mengatakan apapun, dari posture dan gesture siswa dapat menilai guru. Orang yang meltak kan kaki diatas meeja atau menyilangkan tangan diatas kepala  menandaka mereka terlalu percaya diri atausuperior. Sikap tubuh yang terbuka menunjukan kejujuran dan kredibilitas.
·         Guru sebagai model bahasa
Contohnya dalam cara pengucapan kata, intonasi di suatu dialog. Jadi hendaklah guru itu menjadi model dan contoh yang baik bagi siswanya, jangan sampai guru mengucapkan kata –kata yang tidak baik terhadap siswanya, karena bisa saja mereka meniru apa yang telah diucapkan oleh guru tersebut karena ia telah menjadikan guru sebagai model dalam gaya hidupnya.
·         Guru sebagai pemberi pemahaman masukan.
Jika seandainya bahasa yang digunakan guru tidak dimengerti oleh siswa, gerak gerik guru tersebut juga bisa mempermudah siswa dalam memahami makna tentang apa yang sedang dibicarakan oleh guru tersebut.



















TEACHING ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE
Classroom Management



 




                                                          BY :
      RAHMANELY
2312.003
   V A

LECTURE :
IRWANDI, S. S.,M.Pd

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2014

 DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
ISI
A.    Lingkungan fisik dalam kelas……………………………………………………..
1.      Pandangan, suara, dan kenyamanan
2.      Pengaturan tempat duduk
3.      Penggunaan papan tulis
4.      Peralatan
B.     The sociophyschological dimention……………………………………………….
1.      Mengatur kelas dengan ukuran yang berbeda
a.       Pengajaran 1 per 1
b.      Kelas yang luas
2.      Mengatur dan mengelola kemampuan siswa yang berbeda
a.       Bekerja dengan konteks yang berbeda
b.      Perbedaan sikap siswa
c.       sugesty dalam menghadapi siswa yang kemampuan berbeda
3.      Penciptaan iklim yang positif dalam kelas
a.       Disiplin
b.      Establish rapport
c.       Kritikan dan pujian
d.      Menghasilkan aura kreatifitas siswa dalam kelas
4.      Teachers’ language
a.       Penggunaan bahasa pertama dalam kelas
b.      Bahasa asing siswa dan bahasa pertama mereka
c.       Keuntungan penggunaan bahasa pertama dalam bahasa kelas
d.       Kerugian menggunakan L1 dalam kelas
5.      Managing mistakes and feedback
a.       Murid membuat kesalahan
6.      Teachers teaching style
a.       Strategi bertanya untuk pelajaran interaktif
b.      Category pertanyaan dan tipe- tipe kata untuk bertanya
c.       Teknik mengajar
7.      Peran guru
a.       Peranan guru dalam kelas
b.      Teacher native and non native speaker
8.      Bahasa tubuh guru
a.       Ekpresi wajah dan tubuh
b.      Posture dan gesture
c.       Guru sebagai model bahasa
d.      Guru sebagai pemberi pemahaman masukan.
PENUTUP













Tidak ada komentar:

Posting Komentar